BY M Wahyu Candra ON JUNI 10, 2017
Organisasi
merupakan sarana untuk sekumpulan individu yang memiliki kesamaan tujuan dan
sasaran tertentu di bidang yang sesuai dengan kompetensi para anggotanya. Hal
ini merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk berinteraksi dan
bersosialisasi dengan sesamanya. Dengan berorganisasi, setiap individu dapat
belajar untuk mengutamakan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadi
mereka sehingga proses pembentukan karakter dari lingkungan organisasi ini
sangat mempengaruhi keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh anggota dari
suatu organisasi.
Hal yang
sangat penting dan fundamental di dalam sebuah organisasi adalah LOYALITAS dan
KEBERSAMAAN dari setiap anggota dan pimpinannya yang akan sangat menentukan
kemajuan dan perkembangan organisasi mengingat adanya berbagai tantangan yang
seringkali dialami oleh sebuah organisasi. Tanpa adanya loyalitas dan
kebersamaan, maka sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik bahkan
terkadang tidak akan mampu bertahan apabila di dalamnya tidak diterapkan sikap
loyal dan kebersamaan dengan baik.
Hal ini dapat
dikatakan sebagai kesetiaan terhadap organisasinya. Apabila para anggota
organisasi memiliki kesetiaan / loyalitas terhadap organisasinya, maka ia akan
merasa memiliki kesadaran akan kewajiban untuk menggunakan semua fasilitas,
kemampuan serta sumber daya yang dimilikinya demi kemajuan organisasinya. Semua
itu dapat terlihat dari para anggota organisasi yang selalu mentaati peraturan
atau kesepakatan yang telah ditentukan baik tertulis maupun lisan. Ia akan
mendukung setiap program kerja organisasi yang telah dijalankan dan akan
mengerjakan bagiannya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Tentunya terkadang
memerlukan pengorbanan baik secara materi maupun waktu yang seringkali tidak
dapat diterima oleh mereka yang tidak memiliki kesetiaan / loyalitas terhadap
organisasinya.
Disamping
loyalitas, di dalam berorganisasi juga memerlukan sebuah KEBERSAMAAN, dimana
dapat diartikan sebagai semangat kesatuan, sehati, sepikir dan sepenanggungan
dalam menjalankan aktivitas organisasi. Akan tetapi terkadang di dalam
melaksanakan program kerja organisasi tidak semua anggota memiliki kesamaan
sistem / metode dalam mengerjakan bagiannya sehingga hal ini membuat kemajuan
dan perkembangan organisasi menjadi terhambat. Keinginan-keinginan untuk memanfaatkan
keadaan dan fasilitas yang dimiliki sebuah organisasi merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kinerja seorang anggota organisasi. Semua itu banyak
ditemukan di berbagai bidang pekerjaan yang mengharuskan pimpinan organisasi
untuk melakukan kegiatan pencegahan secara kooperatif sebagai berikut :
1.
Pemberian pengetahuan tentang organisasi dan kepemimpinan melalui seminar
/ workshop dengan menghadirkan nara sumber yang sesuai dengan bidang
organisasi,
2.
Memberikan informasi tentang sejarah pendirian organisasi,
3.
Menjadi teladan bagi bawahan dalam hal sikap berjiwa besar, menghargai
kiritik dan saran yang membangun demi kemajuan organisasi.
Berbicara
loyalitas maka perlu dipahami dulu arti/ definisi loyalitas. Definisi
loyalitas dalam prakteknya seringkali dijabarkan dengan sangat berbeda-beda.
Menurut kamus bahasa Indonesia maka pengertian loyalitas sesungguhnya merupakan
kepatuhan dan kesetiaan. Selain itu Loyalitas juga bisa dikatakan setia pada
sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi seseorang
merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk
orang lain/organisasi tempat dia meletakkan loyalitasnya. Secara etimologis
kata loyalitas selain mengandung unsur kepatuhan dan kesetiaan ternyata juga
mengandung banyak unsur dimana unsur-unsur tersebut saling bersinergy dalam
membentuk loyalitas seseorang.
Melihat dari
arti kata diatas menunjukkan bahwa dalam loyalitas terkandung beberapa unsur
diantaranya pengorbanan, kepatuhan, komitmen, ketaatan dan kesetiaan. Hal ini
menunjukkan bahwa terbentuknya sikap loyal melalui proses yang sangat rumit
karena dipengaruhi interaksi dua belah pihak. Mengacu dari pengertian loyalitas
diatas dapat dikatakan bahwa seseorang dikatakan memiliki loyalitas jika
seseorang tersebut memiliki kepatuhan dan kesetiaan terhadap
organisasi/seseorang. Asafa sebagai oraganiasi yang saat ini berkembang melesat
di UNIM Mojokerto dan itu semua tidak lepas dari inginnya pembaharuan dan
benar-benar mementingkan masyarakat dari pada dirinya sendiri entah itu dalam
segi materi maupun waktu. Perubahan itu bukan hanya secara struktural tetapi
juga kultural. Sikap atau orang sering menyebutnya dengan attitude merupakan
suatu pernyataan evaluatif baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap
obyek, individu ataupun peristiwa. Hal ini mencerminkan bagaimana perasaan
seseorang terhadap sesuatu. Sikap tersebut sangat rumit karena untuk
memahaminya kita harus mempertimbangkan karakteristik fundamental dari
individu. Sikap memiliki tiga komponen yaitu kesadaran (cognitif component),
perasaan (afektif component) dan perilaku ( behavioral component).
Adapun proses
pembentukan loyalitas menurut Oliver (1997:392) melalui empat tahapan yaitu :
1. Cognitive
Loyalty ( Kesediaan berdasarkan kesadaran )
2. Affective
Loyalty ( Kesetiaan berdasarkan pengaruh )
3. Conative
Loyalty ( Kesetiaan berdasarkan komitmen )
4. Action
Loyalty ( Kesetiaan dalam bentuk tindakan )
Setiap anggota
harus mengetahui bahwa empat poin tersebut harus benar-benar di aplikasikan,
dan perlu diingat kebanyakan anggota setelah berproses didalam organisasi dan
mereka merasa pintar tapi dalam poin ke-4 jarang sekali dilakukan oleh setiap
anggota.
Entah kenapa
didalam diri manusia selalu mempunyai sifat seperti itu, apakah harus ada
materi tentang “Loyalitas dan Kebersamaan”. Kemudian benar-benar ditekankan
“dalam tanda kutip” setiap anggota tidak merasa terbebani dengan sangat
berat.
Banyak sekali
organisasi dari luar terlihat tentram dan terlihat sangat berjaya, tapi secara
hakikatnya masih banyak yang belum mengaplikasikan tentang “Loyalitas dan
Kebersamaan”. entah mereka tidak suka ? Tidak nyaman dalam kepemimpinannya ?
dan apakah memang sangat meremehkan kepemimpinannya ? !!!
Hanya ada 2 (
Dua ) yakni :
1. Karena memang seorang pemimpin tidak
mau mencari tau kondisi anggota yang sebenarnya.
2. Karena memang anggota kurang mengerti,
mengabdi, dan karena tidak terlalu peduli terhadap organisasi.
Semoga dengan
adanya artikel ini semua orang yang memasuki organisasi dan mau berproses
dengan sungguhan, benar-benar sadar akan pentingnya sebuah “Loyalitas dan
Kebersamaan”demi kepentingan masyarakat yang nantinya akan kembali kepada diri
sendiri.
Deskripsi : Sebuah kejadian-kejadian yang sering di lenakan oleh setiap anggota yang ada didalam organisasi, dan kejadian tersebut apakah setiap organisasi harus ada materi tentang “Loyalitas dan Kebersamaan” supaya setiap anggota yang mengikuti organisasi dengan proses yang sungguhan.